DAMPAK CORONA, DISHUB PERKETAT PENGAWASAN DI DUA TITIK




     Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lumajang memperketat pengawasan bus, mobil travel, mobil pribadi dan  motor yang mengangkut penumpang di perbatasan Lumajang dengan Probolinggo dan Lumajang dengan Jember. Hal ini untuk mencegah masuknya pemudik  maupun warga yang tidak jelas tujuannya ke Lumajang.
     Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Lumajang Nugraha Yudha  M, S.Sos., M.Si., mengatakan langkah yang sudah dijalankan ini sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 16 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang pengendalian transportasi  selama masa mudik Idul Fitri dalam rangka pencegahan penularan virus corona (covid-19). Oleh karena itu,  pihaknya dengan jajaran samping lainnya, mulai gencarkan patroli perbatasan.
     "Kami akan memeriksa mereka yang datang, termasuk mengecek kepatuhan menjalankan protokol pencegahan corona, terutama wajib menggunakan masker jika masuk Lumajang," ungkap Yudha, saat menjadi narasumber di program Panorama Pagi Radio Semeru FM pada Selasa (28/4) pagi. Ia hadir bersama narasumber lainnya, yaitu Kasat Lantas AKP Putu Angga Feriana, SH., Dal Ops Dishub Mohamad Arifi, Kabid Lalulintas Dishub Irfan Timbul, SH., dan Kanit Dikyasa Satlantas IPDA Andrias Shinta.
   
Nugraha Yudha  M, S.Sos
  Yudha mengatakan, pihaknya memperketat penjagaan dan pemeriksaan di dua titik masuk Lumajang, seperti wilayah utara Lumajang-Probolinggo tepatnya di timbangan Klakah, wilayah selatan Lumajang-Jember di Kecamatan Jatiroto. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan di  pos pendataan di terminal Minak Koncar Lumajang. Penjagaan di dua jalan utama perbatasan itu dilakukan oleh personil Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, TNI, Polri, dan Petugas Kesehatan.
     Ia menyebut, para pengendara yang masuk ke Lumajang tidak ada penindakan berupa sanksi, tetapi tindakan persuasif dan edukatif saja. “Kami akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh, memonitor penumpang yang tidak mentaati aturan dan akan kita ingatkan,” imbuhnya. Langkah Dishub ini, lanjut Nugraha Yudha, jauh lebih ringan dibandingkan kepolisian.  “Kalau teman-teman kepolisian lebih tegas dari kami, yang tidak bermasker langsung diminta balik kanan,” lanjutnya.
     Selama 3 hari ini dilakukan penertiban juga himbauan, jumlah masyarakat yang masuk ke Lumajang sudah menurun drastis. Ini sesuai data yang ada di terminal Minak Koncar Lumajang. Jumlah penumpang yang masuk dibanding hari biasa, sudah turun sekitar 73,2 persen.  Sementara jumlah armada bus juga demikian, ada penurunan sebanyak 58 persen. “Penurunan ini terjadi, karena adanya pembatasan jumlah penumpang dan larangan mudik,” jelasnya.
Irfan Timbul, SH

     Hal senada juga disampaikan Kasat Lantas Polres Lumajang AKP Putu Angga Feriana, SH. Pada Oprasi Ketupat tahun 2020 ini, katanya, berbeda dengan operasi yang sama di tahun sebelumnya. Pasalnya,  rentang waktu Operasi Ketupat sebelumnya hanya 14 hari, namun untuk tahun ini berlaku selama 37 hari, dimulai tanggal 24 April – 31 Mei 2020. Operasi ini melibatkan jajara samping seperti Dinas perhubungan, TNI, Dinas Kesehatan,  dan Satuan Polisi Pamong Praja.

     Untuk sasaran dari operasi juga berbeda, tidak lagi fokus pada angka kecelakaan dan penguraian kepadatan arus. Tahun ini difokuskan pada 2 titik pengamanan yang ada di jembatan timbang Grobogan,  Klakah,  dan di perbatasan Lumajang-Jember tepatya di Kecamatan Jatiroto. 
     Dari dua lokasi ini, titik fokus pemeriksaan adalah masker dan  suhu tubuh. Jika ditemukan ada pengguna jalan yang suhu tubuhnya tinggi, petugas akan langsung merujuk pengendara tersebut ke Puskesmas terdekat. “Target kita di tahun ini pada penanganan corona,” ungkapnya.

     Selain di 2 jalur tersebut, jalur rawan lainnya seperti perbatasan Lumajang - Malang di jalur selatan Pronojiwo, jalur barat Lumajang - Malang di Desa Ranupani, dan jalur Lumajang - Jember di Kecamatan Yosowilangun, juga tidak lepas dari penertipan serupa, namun skalanya kecil. Di 3 titik itu hanya akan diawasi oleh tim gugus tugas yang ada di masing-masing kecamatan yaitu Polsek, Koramil dan Kecamatan.
     “Ini kita lakukan karena keterbatasan anggota. Tidak mungkin semua titik dilakukan penanganan yang sama,” jelas Kasat Lantas. Ia juga menjelaskan, untuk kendaraan tangki BBM dan sembako, masih mendapat prioritas pelayanan sesuai Instruksi Presiden,  kendati melintas di semua titik yang tersebut di atas.
     Di tempat yang sama Kasi Dal Ops Dishub Lumajang Mohamad Arifi, menjelaskan bahwa sesuai Perbub Nomor 16 Tahun 2020, pihaknya mulai gencar melakukan sosialisasi penggunaan masker kepada semua pengendara tanpa terkecuali. Ini dilakukan agar wabah corona tidak semakin meluas. “Selama 3 hari ini kita gencarkan sosialisasi wajib masker sebagaimana perintah Bupati,” jelasnya. 

    Sementara itu Irfan Timbul, SH., selaku Kabid Lalulintas Dishub Lumajang menjelaskan, jika belakangan ini arus mudik di Lumajang ada gelombang peningkatan, kendati tidak sebanyak tahun lalu. Langkah antisipasi terus dilakukan. Oleh karena itu, dirinya selalu intens berkomunikasi dengan Kepolisian, TNI dan Dinas Kesehatan, untuk melakukan pengawasan secara berkesinambungan. “Setiap hari kita terjunkan tim gabungan sebanyak 60 personil, 30 kita tempatkan di timbangan Klakah, 30 lagi di perbatasan Jatiroto - Jember,” terangnya.
     Kanit Dikyasa Satlantas IPDA Andrias Shinta,  malah menyoroti masih minimnya kesadaran masyarakat untuk menangkal pandemi corona.  Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya aktivitas masyarakat di luar rumah yang tidak menggunakan masker. Bukan hanya itu, dalam situasi seperti sekarang ini, aksi balap liar juga masih dilakukan oleh sekumpulan anak muda di Jalan lingkar Timur (JLT) pada Senin (27/4)  sore kemarin. “Ini yang kami sayangkan, kesadaran mereka masih rendah dan memprihatinan,” keluhnya.
     Untuk itu dirinya mengajak kepada masyarakat agar bisa membantu pemerintah dengan berdiam diri di rumah. Tidak usah ke luar rumah jika tidak penting, karena dengan langkah ini, bisa menekan meluasnya pandemi virus corona.
AKP Putu Angga Feriana, SH dan  IPDA Andrias Shinta
 Dalam talkshow yang dipandu oleh Hariyanto, S.Pd ini, cukup banyak respons dari para pendengar dan juga fans Radio Semeru FM yang disampaikan baik melalui telepon, WA maupun facebook. Seperti yang disampaikan penelpon atas nama Sugiarto dari Kunir, dia meminta petunjuk jika ada keperluan mendesak dan ingin melitas ke Malang caranya bagaimana? Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Nugraha Yudha dan meminta sebelum berangkat ke Malang, harus membawa surat keterangan sehat dari Puskesmas atau Rumah Sakit terlebih dahulu. (YONI)

Posting Komentar

0 Komentar